Khutbah Jum’at – Hari Penyesalan

by | Feb 14, 2025 | Khutbah Jumat | 0 comments

Khutbah pertama

إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا, من يهده الله فلا مضل له و من يضلل فلا هادي له.

و أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه و آله وصحبه و من اتبع هداه إلى يوم القيامة

(يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُونَ)

(يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِى خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا)

(يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا)

أما بعد,

فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم, و شر الأمور محدثاتها, و كل محدثة بدعة و كل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.

Ma’syaral muslimin, sidang jum`ah rahimani wa rahimakumullah,

Setelah kami wasiatkan kepada diri saya sendiri dan para hadirin semuanya agar bertakwa kepada Allah ﷻ berikutnya kami hendak mengingatkan kepada diri pribadi dan para hadirin semuanya dengan firman Allah ﷻ;

وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ ٱلْحَسْرَةِ إِذْ قُضِىَ ٱلْأَمْرُ وَهُمْ فِى غَفْلَةٍۢ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, yaitu ketika segala perkara telah diputuskan, sedang mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman.”1

Dalam ayat ini, Allah ﷻ memerintahkan Rasul-Nya ﷺ agar memberi peringatan kepada manusia tentang hari penyesalan itu. Hari tersebut adalah Hari Kiamat. Hari di mana manusia menyesali waktu yang telah mereka lalai darinya. Hari di mana tidak ada lagi kesempatan untuk kembali.

Bahkan seorang ulama salaf, ketika membaca ayat ini, ia berkata:

“Ketika selesai dihisab penduduk surga masuk kedalam surga, penduduk neraka masuk kedalam neraka saat itulah saat-saat penyeselan”

Dalam hadits disebutkan;

يُؤْتَى بِالْمَوْتِ كَهَيْئَةِ كَبْشٍ أَمْلَحٍ فَيُنَادِي بِهِ مُنَادٍ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ ! فَيَشْرَئِبُوْنَ وَيَنْظُرُوْنَ, فَيَقًوْلُ : هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا ؟ فَيَقُوْلُوْنَ : نَعَمْ, هَذَا الْمَوْتُ, وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ, ثُمَّ يُنَادِي مُنَادٍ : يَا أَهْلَ النَّارِ فَيَشْرَئِبُوْنَ وَيَنْظُرُوْنَ, فَيَقُوْلُ : هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا ؟ فَيَقُوْلُوْنَ : نَعَمْ, هَذَا الْمَوْتُ وَكُلُّهْمْ قَدْ رَآهُ فَيُذْبَحُ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ ثُمَّ يَقُوْلُ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ, وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ

“Kematian didatangkan dalam bentuk kambing berkulit hitam putih. Lalu, ada penyeru yang memanggil, ‘Wahai penduduk surga!’ Mereka menengok dan melihat. Penyeru itu berkata, ‘Apakah kalian mengenal ini?’ Mereka menjawab, ‘Ya, itu adalah kematian.’ Mereka semua telah melihatnya. Kemudian penyeru memanggil, ‘Wahai penduduk neraka!’ Mereka menengok dan melihat. Penyeru itu berkata, ‘Apakah kalian mengenal ini?’ Mereka menjawab, ‘Ya, itu adalah kematian.’ Mereka semua telah melihatnya. Kemudian kematian disembelih di antara surga dan neraka. Lalu penyeru  berkata, ‘Wahai penduduk surga, kekekalan dan tiada lagi kematian setelahnya, dan wahai penduduk neraka, kekekalan dan tiada lagi  kematian setelahnya.’”2

Ma’asyiral muslimin,

Nash-nash yang kami bacakan menunujukan bahwa hari penyesalan adalah betul adanya. Semua orang akan menyesal tak terkecuali penduduk surga. Orang yang dahulunya rajin sedekah mengatakan ‘Aduhai sekiranya ketika kami dahulu di dunia rajin bersedekah’. Orang yang banyak mengamalkan sholat mereka menyesal dan mengatakan ‘Aduhai sekiranya kami dahulu banyak mengamalkan sholat sunnah’. Orang yang banyak mengamalkan puasa pun demikian ‘Aduhai sekiranya kami dahulu memperbanyak puasa sunnah’.

Ma’asyiral muslimin,

Yang lebih mengherankan lagi, seandainya Allah mentakdirkan ada seseorang yang terlahri didunia beribadah kepada Allah sampai berusia tua renta tidak pernah bermaksiat kepada Allah sedikitpun tidak pernah berbuat dosa sekalipun dan dia pasti amalanyya diterima oleh Allah dijamin amalanya diterima oleh Allah sepanjang hidupnya selama 70 tahun dia beribadah kepada Allah orang semacam ini juga menyesal tatkala di hari kiamat. Rasul bersabda:

لَو أنَّ رجلًا خرَّ على وجهِه مِن يومِ وُلِدَ إلى يومِ يَموتُ هرَمًا في طاعةِ اللهِ عزَّ وجلَّ لَحَقَرَه ذلكَ اليومَ، ولودَّ أنَّهُ رُدَّ إلى الدُّنيا كَيما يزدادُ مِن الأجرِ والثَّوابِ

“Seandainya ada seseorang yang terlahir kedunia dari sejak dia dilahrikan sampai dia tua renta dia beribadah kepada Allah dia memandang amalanya sangat sedikit/kecil. Dia ingin dikembalikan kedunia dia ingin menambah pahala dan pahala.”

“Jika ada seorang laki-laki yang terlahir kedunia, sejak dia dilahirkan sampai dalam keadaan tua renta beribadah kepada ALlah pasti dia akan memandang bahwa amalanya sedikit. Dia ingniscaya ia akan membenci hari itu dan berharap agar dikembalikan ke dunia agar ia memperoleh pahala dan balasan yang lebih banyak.”

Begitu pentingnya waktu sehingga Allah banyak bersumpah dengannya dalam Al-Qur’an:

وَالْعَصْرِ – إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.”3

Ibnu Katsir menjelaskan: “Allah bersumpah dengan waktu karena waktu itu sangat berharga dan di dalamnya manusia melakukan amal.”

Hari ini kita masih diberi kesempatan hidup, masih bisa mendengar adzan, masih bisa sujud, masih bisa membaca Qur’an, bersedekah, menuntut ilmu. Tapi kelak, semua itu akan sirna. Dan akan tiba satu hari ketika kita hanya bisa berharap, “Seandainya aku bisa kembali ke dunia walau satu hari saja, agar aku bisa beramal.”

Allah berfirman tentang penyesalan orang kafir di akhirat:

رَبِّ ٱرْجِعُونِ • لَعَلِّىٓ أَعْمَلُ صَـٰلِحًۭا فِيمَا تَرَكْتُ

“Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku bisa beramal saleh terhadap apa yang telah aku lalaikan.”4

Tapi itu hanya harapan kosong. Karena tidak ada lagi kembali. Maka hari ini, selama napas masih ada, marilah kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kita belum tahu apakah esok kita masih bisa sujud atau tidak.

أقول هذا, وأستغفر الله لي ولكم, و لسائر المسلمين و المسلمات من كل ذنب

و استغفروه, إنه هو الغفور الرحيم

Khutbah kedua

الحمد لله رب العالمين,و الصلاة و السلام على نبينا و حبيبنا محمد و على آله و صحبه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين, اما بعد

Ma’syaral muslimin, sidang jama’ah sekalian yang saya cintai karena Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā,

Kewajiban kita adalah membuktikan kecintaan kita kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā lewat satu jalan: mengikuti Rasulullah ﷺ. Allah Ta‘ālā berfirman:

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ.

“Katakanlah (Muhammad): Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku. Niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.”5

Segala aktivitas, kesibukan, dan amal kita pada akhirnya akan bermuara ke satu tujuan: Surga Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā. Itulah cita-cita tertinggi seorang muslim. Dan jalan menuju surga hanya satu: mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ.

Semoga kita termasuk orang-orang yang istiqamah di atas sunnah beliau, mencintainya, mengamalkannya, dan menjauh dari segala bentuk bid‘ah.

أقول هذا, اللهم صل على محمد وعلى اله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات

اللهم اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رءوف رحيم

ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

عباد الله إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون

فاذكروا الله العظيم الجليل يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكر الله أكبر, والله يعلم ما تصنعون, وأقيموا الصلاة


  1. QS. Maryam: 39 ↩︎
  2. HR. Bukhori (4730) ↩︎
  3. QS. Al-‘Ashr: 1-2 ↩︎
  4. QS. Al-Mu’minun: 99-100 ↩︎
  5. QS. Ali ‘Imron : 31 ↩︎

Informasi Kajian Rutin

Temukan Kami di Youtube

Informasi Lainnya

Tabligh Akbar: Sepuluh Jalan Selamat

Tabligh Akbar: Sepuluh Jalan Selamat

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, segala puji hanya milik Allah ﷻ. Pada hari Ahad, 31 Agustus 2025 / 7 Rabi’ul Awwal 1447 H, Masjid Imam Muslim al-Atsariy kembali dipenuhi oleh semangat kaum muslimin dalam rangka menghadiri kegiatan Tabligh Akbar dengan tema “Sepuluh...